Sabtu, 07 Januari 2012

RESOLUSI 2012: MARI MEMBUNUH KIAMAT!


Oleh: Qin Mahdy

Bagaimana nasib Anda, keluarga Anda, para tetangga dan orang yang Anda cintai bila kiamat 2012 benar-benar terjadi? Ketika banyak bangsa dan beberapa agama meyakini 2012 sebagai tahun bencana dahsyat yang akan menghancurkan seluruh peradaban makhluk hidup di muka bumi ini. Dalam sekejap, Anda akan dihadapkan hanya pada dua pilihan, menyelamatkan diri sendiri, atau mati bersama orang-orang yang Anda cintai. Seram sekali, bukan! Anda tak perlu mempercayai kata-kata ini bila tak meyakinkan, karena boleh jadi saya sengaja membohongi Anda dan mengarang cerita supaya Anda terlihat agak tegang.

Tapi, saya tidak berbohong! Kiamat memang akan terjadi di 2012. Walaupun soal waktunya saya punya pendapat lain. Karena ketika saat ini Anda masih melihat matahari terbit dari sebelah Timur, dalam waktu dekat ia bisa saja berbalik arah tenggelam di wilayah Timur. Walaupun Dajjal masih belum mau menampilkan mata satunya yang menyeramkan itu, tapi angkara murka sudah menutupi hampir seluruh kebaikan di muka bumi, saat ini. Soal alam, Anda bisa melihat sendiri, ada banyak kota di negeri kita yang porak-poranda dan tenggelam, sementara manusia-manusia terbaik berguguran satu-persatu.

Anda tentu pernah mendengar berita tentang ramalan kalender Bangsa Maya yang hidup sejak ribuan tahun lalu. Dalam penanggalan di kalender mereka tertulis usia dunia akan berhenti pada angka 2012. Berita ini sempat membuat gempar seluruh dunia, apalagi saat ini mereka sudah membuat jam penghitung mundur di pusat kota. Ini memang sekadar prediksi, tapi alam telah memberikan mereka pesan.

Tidak cuma itu, prediksi-prediksi ilmiah tentang kondisi ‘alam dan tata surya’ oleh banyak ilmuan terkemuka pun juga punya pendapat yang sama, bahwa bumi akan mengalami fase yang sangat menakutkan di 2012, yaitu badai matahari. Bahkan Ahli LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) di Indonesia juga punya pendapat yang sama. Mereka mengatakan bahwa ledakan besar di atmosfer matahari nantinya akan menyamai 66 juta kali ledakan bom atom Hiroshima.  Sebagai pembanding, bom atom yang dijatuhkan oleh Paul Tibbets, pilot pesawat AS, B-29 Enola Gay pada Agustus 1945 itu saja merenggut sekitar 80.000 jiwa. Lalu, bagaimana dengan badai matahari 2012? Saya dan Anda mungkin menggeleng-gelengkan kepala setelah melihat hasil penjumlahan angka ini.

Membunuh Kiamat?

Di antara kemungkinan terburuk dari ancaman yang akan kita hadapi, tentu ada resolusi besar di awal tahun 2012 ini yang harus kita lakukan. Bukan berarti mencari dan membuat tempat perlindungan untuk menyelamatkan diri, karena itu tindakan yang bodoh. Tapi lebih jauh dari itu, bagaimana kita berusaha menghentikan kiamat dengan kebersamaan kita. Kedengarannya memang cukup konyol. Tapi, Alan Weisman dan beberapa masyarakat di sekitar kita sudah memulainya sejak puluhan tahun yang lalu.

Dalam salah salah satu tesisnya Alan meyakini bahwa kiamat memang keputusan Tuhan, tapi soal cepat dan lambat waktu kiamat adalah buatan manusia. Karena kehidupan adalah ekosistem yang berkelanjutan dan saling berhubungan. Ketika manusia-manusia rakus mulai merusak alam dengan menjarah hutan, mengotori lingkungan dengan polusi, membuang sampah sembarangan, dan membunuh binantang, maka artinya kiamat sudah dimulai dari titik itu.

Sebenarnya banyak agama sudah menjelaskan tentang apa yang Alan katakan, sebut saja Al-Quran, kitab kuno pedoman umat Muslim ini, dalam salah satu ayatnya menjelaskan tentang kerusakan di darat dan di laut adalah akibat ulah tangan manusia (SQ: ).

Dengan demikian, jelaslah bahwa soal kiamat itu adalah pilihan. Ia bukan mitos, bukan pula takdir. Manusialah yang mengakhiri peradaban di dunia ini menjadi cepat atau lambat. Dan kita pulalah yang mampu menghentikan kiamat bila 2012 sudah memasuki fase kritisnya.


Aktivis Greenlifestyle

Selasa, 17 Mei 2011

BERMULA

Anak kecil di titian senja,
telah kau temukan muasal
harimu di pintu magrib.
Sebelum memasuki ruang malam,
ucaplah takbir walau bibirmu
belum fasih melafalkan
kalimat Akbar-nya.

2011

CATATAN KECIL YANG MENGINSPIRASI

Tuhan sengaja menitipkan sebuah pikulan pada tiap-tiap pundak manusia, bentuknya sama, bobotnya juga sama, namun pada akhirnya persepsilah yang membedakan semuanya, sehingga beratnya menjadi berbeda-beda pula. Ada yang merasa hidupnya sangat berat seperti memanggul gunung, ada pula yang terlihat sangat ringan karena ia memikulnya dengan ilmu dan amal.

Saat Purnama.