Dulu, Kalian adalah anak-anak menangis Saat ibu bilang senja telah matang, “Kemarilah pulang, nak!” Kau jawab “Aku masih nak main mak, peladangku mesti kujaga, biar lawan-lawanku tak mencuri garis”.
Kau bukan induk, lain pula arti pisau buat anak-anak Batin menuris batang-batang kebun di balik padang. Kaulah kuju dalam kelerengku, dalam jengkek, dalam jejak-jingkrak lompatan bocah-bocah Melayu mengulik petak dan bermain gundu.