Rabu, 27 Januari 2010
BERSATULAH PENYAIR-PENYAIR MUDA
Bersatulah penyair-penyair Muda
ke dalam bahtera ini!
Runcingkan penamu
setajam-jatamnya
hingga tak ada lagi celah
untuk berkilah
bagi mulut-mulut penguasa
yang dipenuhi kotoran kuda.
Kita berangkat menuju Istana
hari ini,
menggoreskan tinta hitam
menjadi palu godam.
Pukul kedua dengku mereka!
sampai lumat
biar cermat
memikirkan rakyat
yang hampir sakarat.
Bila mungkin nanti,
Usir induk-induknya
dari Istana
agar semua tikus lekaslah pergi.
DO'A ABABIL
Persembahan untuk Kemenangan Palestina
Tuhanku,
dalam segala pilu
telah lama menancap sepotong sembilu
di sudut hatiku
Ngilu,
mendengar tangis anak-anak Palestina
yang belum mengerti perang
Mengerang,
jerit luka mereka lantang
menusuk gendang telinga hatiku
hampir saja koyak.
Mereka,
kehilangan orangtua
di tanah sepi yang kehilangan para lelaki.
Perempuan-perempuan ditawan
dalam jeruji tak berbesi
yang menyibak bau anyir darah-darah
mengalir dari kepala-kepala buntung
di halaman rumah-rumah mereka
tak lagi berbentuk.
Aku mengira ini kiamat, Tuhan!
Namun alamat keadilan belum Kau sematkan
pada Zionis bengis jelmaan syetan
yang berani mengusir penduduk Palestina
dari negerinya sendiri.
Tuhanku,
Aku tahu wajahMu masih menatap
di kota Palestina yang telah terbakar
dan firmanMu masih membentang
di atas jutaan mayat yang menghampari
perut bumi.
Mereka Syuhada,
dalam selimut firmanMu
dan dalam derita yang panjang
abad-abad.
Nanti,
bila mesiu kembali membakar
bumi Sulaiman dan bumi para Nabi-NabiMu ini
maka, sempurnalah sudah warna dosa mereka
Tuhanku,
perkenankan tentara Ababilmu
untuk mencabut sembilu di hatiku
yang kian lama
rasanya
makin
membuatku
kaku.
Januari, 2009